Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Kampung Hijrah Batang: Demo Berjilid-jilid di PLTU hanya Kepentingan Pribadi

 


Batang - Aksi unjuk rasa yang berjilid-jilid yang sudah mencapai episode ke-53 di depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, yang menuntut kesetaraan harga tanah, telah menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan masyarakat.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Forkopimda Kabupaten Batang, namun sekelompok warga terdampak pembangunan PLTU tetap memilih untuk menyampaikan aspirasinya secara demonstratif.

Terkait situasi tersebut, Organisasi Kampung Hijrah Kabupaten Batang dengan tegas mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Batang dan aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas guna menghentikan aksi demo yang berjilid-jilid tersebut demi menciptakan penyelesaian yang lebih baik.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Koordinator Kampung Hijrah, Dr. Casramekjo. “Kami mendukung upaya Forkopimda dalam menyelesaikan masalah ini. Namun, kami juga ingin mengingatkan bahwa aksi demo berulang kali tidak hanya mengganggu masyarakat umum, tetapi juga tidak mencerminkan semangat perdamaian dan kolaborasi yang seharusnya kita bangun dalam menyelesaikan perbedaan pandangan,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Casramekjo menambahkan, pihaknya prihatin dengan berlarut-larutnya demo berjilid-jilid selama lebih dari setahun yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat atas nama FORMAT UNGKAPNO.

“Aksi demo Ini jelas menimbulkan keprihatinan. Karena dampaknya jelas menganggu ketenangan, kedamaian dan keamanan,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya mendukung langkah tegas Foropimda dalam menangani tuntutan penyetaraan harga lahan PLTU oleh Format Ungkapno. Pasalnya, Ia melihat bahwa aksi tersebut tidak lagi murni memperjuangkan kepentingan masyarakat.

“Harus kita akui, bahwa isu ini hanya digunakan untuk memperjuangkan kepentingan pribadi beberapa individu, bukan mewakili keseluruhan masyarakat yang terdampak pembangunan,” urainya.

“Untuk itu kami mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menghentikan kegiatan aksi demo ini. Selain itu, bagi pihak-pihak yang merasa tidak puas dengan hasilnya, sebaiknya mereka mengambil langkah hukum yang sesuai dan mengedepankan dialog yang konstruktif untuk mencapai penyelesaian yang adil,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Kampung Hijrah, Gotama Bramanti. Menurutnya, demo berjilid-jilid selama lebih dari setahun yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat atas nama FORMAT UNGKAPNO hanyalah kepentingan kelompok tertentu yang merugikan masyarakat. “Tidak ada solusi kongkret justeru membuat kenyamanan masyarakat terganggu,” ujar Gotama.

Bahkan, berdasarkan pengaduan yang Ia terima, banyak masyarakat yang tergabung dalam kelompok Ungkapno justru merasa tertekan dan tidak nyaman ketika berusaha untuk keluar dari kelompok tersebut.

“Kami mengimbau agar setiap orang memiliki hak untuk berpendapat tanpa takut intimidasi atau ancaman, serta memperjuangkan hak-haknya secara proporsional. Jangan lagi ada intimidasi, apalagi terhadap masyarakat yang sudah sadar bahwa aksi demo tersebut menyalahi aturan,” ujarnya.

Dengan ketegasan Forkopimda, ia berharap situasi ini dapat segera diselesaikan dengan damai dan menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran untuk lebih membangun dialog dan kolaborasi dalam menangani perbedaan pandangan di masyarakat.

Pernyataan sikap Kampung Hijrah Kabupaten Batang ini merupakan langkah konkret untuk mendorong penyelesaian damai dalam konteks demonstrasi berjilid-jilid yang telah berlangsung cukup lama di kawasan PLTU Batang.

“Semoga upaya kolaboratif dan semangat perdamaian dapat mengarahkan arah pembangunan yang lebih harmonis untuk kepentingan bersama,” pungkasnya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter